Apa Itu Inventory Control? Dapat Mencegah Kekurangan Stok!

Inventory control, atau pengendalian inventaris, adalah proses pengelolaan stok barang dalam suatu perusahaan untuk memastikan bahwa persediaan yang dimiliki selalu cukup untuk memenuhi permintaan tanpa terjadi kelebihan atau kekurangan stok. 

Tujuan utama dari inventory control adalah untuk mengoptimalkan persediaan agar operasional bisnis berjalan dengan lancar dan efisien. 

Dengan manajemen persediaan yang baik, tentunya perusahaan dapat meminimalkan biaya penyimpanan dan kehilangan barang dan meningkatkan kepuasan pelanggan akan produk perusahaan. Simak pembahasan mengenai inventory control selengkapnya disini!

Mengapa Inventory Control itu Penting?

1. Mencegah Kekurangan Stok

Inventory control sangat penting untuk menghindari kekurangan stok yang dapat mengganggu kelancaran operasional bisnis. Ketika persediaan tidak cukup untuk memenuhi permintaan pelanggan, perusahaan bisa kehilangan penjualan dan merusak reputasi bisnis. Dengan pengendalian inventaris yang baik, perusahaan dapat memastikan bahwa stok barang selalu tersedia ketika dibutuhkan.

2. Mengurangi Biaya Penyimpanan

Mengelola persediaan dengan tepat dapat membantu mengurangi biaya penyimpanan. Stok barang yang berlebihan akan memerlukan ruang penyimpanan yang lebih besar dan biaya tambahan untuk pengelolaan. Dengan inventory control yang efektif, perusahaan dapat menghindari kelebihan stok yang tidak perlu dan meminimalkan biaya penyimpanan.

3. Meningkatkan Efisiensi Operasional

Inventory control yang baik juga dapat meningkatkan efisiensi operasional. Dengan sistem pengendalian inventaris yang tepat, perusahaan dapat memantau dan mengelola persediaan dengan lebih efektif, sehingga proses pengadaan dan distribusi barang menjadi lebih lancar. Hal ini akan membantu mengurangi waktu tunggu dan mempercepat layanan kepada pelanggan.

4. Mengurangi Risiko Kehilangan dan Kerusakan

Barang yang disimpan dalam waktu yang lama berisiko mengalami kehilangan atau kerusakan. Dengan pengendalian inventaris yang baik, perusahaan dapat memantau kondisi dan umur simpan barang, sehingga risiko kehilangan atau kerusakan dapat diminimalkan. Selain itu, pengelolaan persediaan yang baik juga dapat membantu dalam mendeteksi dan mencegah pencurian.

5. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan

Dengan inventory control yang efektif, perusahaan dapat memenuhi permintaan pelanggan dengan lebih baik. Pelanggan akan merasa puas ketika barang yang mereka butuhkan selalu tersedia dan dapat diperoleh dengan cepat. Kepuasan pelanggan yang tinggi akan meningkatkan loyalitas pelanggan dan reputasi bisnis secara keseluruhan.

Bagaimana Cara Melakukan Inventory Control?

1. Menggunakan Sistem Manajemen Inventaris

Menggunakan sistem manajemen inventaris adalah langkah pertama dalam melakukan inventory control. Kegiatan warehouse management system ini memungkinkan perusahaan untuk memantau dan mengelola persediaan secara real-time. Dengan sistem yang terintegrasi, perusahaan dapat dengan mudah melacak jumlah stok, mengatur pengadaan barang, dan memprediksi kebutuhan persediaan di masa depan.

2. Melakukan Stok Opname Secara Berkala

Stok opname adalah proses pemeriksaan fisik persediaan yang dilakukan secara berkala. Proses ini penting untuk memastikan bahwa data inventaris yang tercatat sesuai dengan jumlah stok fisik yang ada. Stok opname dapat dilakukan harian, mingguan, atau bulanan tergantung pada kebutuhan dan jenis bisnis. Dengan melakukan stok opname, perusahaan dapat mendeteksi ketidaksesuaian stok dan mengambil tindakan korektif.

3. Mengelompokkan Barang Berdasarkan Prioritas

Mengelompokkan barang berdasarkan prioritas atau analisis ABC dapat membantu dalam pengelolaan inventaris. Dalam analisis ABC, barang dikelompokkan ke dalam tiga kategori: A (barang dengan nilai tinggi dan frekuensi penjualan rendah), B (barang dengan nilai menengah dan frekuensi penjualan sedang), dan C (barang dengan nilai rendah dan frekuensi penjualan tinggi). Dengan demikian, perusahaan dapat fokus pada barang yang paling penting dan mengelola persediaan dengan lebih efektif.

4. Menerapkan Metode Just-In-Time (JIT)

Metode Just-In-Time (JIT) adalah pendekatan dalam manajemen persediaan yang bertujuan untuk mengurangi waktu penyimpanan dan biaya persediaan. Dengan metode ini, barang diproduksi atau dipesan hanya ketika ada permintaan, sehingga persediaan yang disimpan dapat diminimalkan. Penerapan metode JIT membutuhkan kerjasama yang baik dengan pemasok dan sistem manajemen inventaris yang efisien.

5. Menggunakan Prediksi Permintaan

Menggunakan prediksi permintaan dapat membantu perusahaan dalam merencanakan persediaan dengan lebih baik. Prediksi permintaan dapat dilakukan dengan menganalisis data penjualan historis dan tren pasar. Dengan prediksi yang akurat, perusahaan dapat mengantisipasi fluktuasi permintaan dan mengatur persediaan sesuai kebutuhan.

6. Mengatur Tingkat Persediaan Minimum

Menentukan tingkat persediaan minimum adalah langkah penting dalam inventory control. Tingkat persediaan minimum adalah jumlah stok terendah yang harus selalu tersedia untuk menghindari kekurangan. Dengan menetapkan tingkat persediaan minimum, perusahaan dapat memastikan bahwa mereka selalu memiliki stok yang cukup untuk memenuhi permintaan pelanggan tanpa harus menyimpan persediaan berlebihan.

Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, perusahaan dapat melakukan inventory control yang efektif dan efisien. Pengelolaan persediaan yang baik akan membantu meningkatkan kinerja operasional, mengurangi biaya, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

Jika Anda mencari mitra fulfillment center yang dapat diandalkan, Ethix sebagai perusahaan yang bergerak dibidang jasa fullfilment adalah pilihan yang tepat. Dengan berbagai keunggulan yang ditawarkan, Ethix siap membantu brand Anda menjangkau pasar yang lebih luas dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

Pilih Ethix sebagai partner fulfillment center yang sudah pasti keamanannya, pasti banyak pilihan gudangnya dan juga pasti hematnya!